Tenju no Kuni |
Nikah muda di Indonesia emang jadi kasus yang jumlahnya terus bertambah . Bahkan di beberapa daerah, khususnya di pedesaan atau kota - kota kecil, nikah sesegera mungkin selalu dikampanyekan oleh mulut - mulut tetangga. Bahkan kalo bisa nikah itu langsung dilakuin di umur 19 tahun 1 hari buat kedua mempelainya.
Sebenarnya hal ini udah berlangsung dari jaman dulu. Mungkin beberapa dari kakek & nenek kalian ada yang nikah di umur 19, 17, atau bahkan 15 tahun. Jadi kamu juga disuruh nikah cepet - cepet buat ngikutin jejak orang tua atau kakek & nenek kalian. Tapi apa iya nikah muda jaman dulu sama jaman sekarang sama aja???
Bukan cuma itu, belakangan ini juga banyak cerita nikah muda atau bride story di Wattpad, manga, novel, film, atau drakor dan J - drama. Jadi banyak orang yang terinspirasi buat nikah muda waktu liat drakor atau baca Wattpad. Tapi apa iya nikah muda di realita bakal sama kaya yang ditayangin di drakor???
Daripada cuma bertanya - tanya di dalem hati, kita coba aja cari jawabannya di sini.
!!!!!!!!!!!!!!!!!SPOILER ALERT!!!!!!!!!!!!!!!!
Buat kamu yang lagi baca manga Samurai X (Rurouni Kenshin) atau ga mau kena spoiler dari film terbarunya yang belom rilis, skip aja waktu bagian bahas Samurai X.
Nikah Muda : Fiksi vs Realita
Di luar sana mungkin banyak film - film atau drakor yang temanya tentang nikah muda. Tapi di sini, saya mau bahas cerita nikah muda dari 2 manga yang lumayan terkenal di Indonesia, yaitu Samurai X atau Rurouni Kenshin, sama Tenju no Kuni atau Blissful Lands.
Kalo kalian cuma tau Samurai X dari animenya, mungkin kalian bakal bingung. Soalnya kebanyakan orang tau Samurai X itu anime cuma tentang samurai yang udah bunuh banyak orang terus tobat dan janji ga bakal bunuh siapapun lagi. Tapi di versi manga yang ga banyak orang tau, ada satu kejadian yang jadi "trigger" kenapa Kenshin buat sumpah ga bakal bunuh orang lagi.
Cerita Nikah Muda dari Tenju no Kuni
Tenju no Kuni ini manga buatan Ichimon Izumi yang udah dirilis dari tahun 2017. Tapi karena ceritanya "light", jarang ada orang Indonesia yang tau.
Benang merah manga Tenju no Kuni ini nyeritain tentang Khan Shiva, dokter muda di Tibet yang umurnya baru 13 tahun. Suatu hari, Khan Shiva ketemu rombongan mempelai perempuan bernama Mosh Rati yang datang dari gunung seberang. Jadi, rombongan tersebut bermalam di rumah Khan Shiva.
Tapi ternyata, tanpa dikasih tau apa - apa sama orang tuanya, ternyata Mosh Rati adalah mempelai buat Khan Shiva. Dengan kata lain, Khan Shiva dijodohin sama orang tuanya di umur 13 tahun.
Terus ceritanya berlanjut ke kehidupan sehari - hari Mosh Rati dan Khan Shiva sebagai pasangan muda. Karena kerjaan utama Khan Shiva jadi dokter, Mosh Rati selalu bantuin waktu Khan Shiva lagi merawat pasien. Selain itu hampir tiap hari, Khan Shiva nyari tanaman obat di pegunungan dan Mosh Rati selalu ikut bantuin.
Bisa dibilang, kehidupan Mosh Rati & Khan Shiva di Tenju no Kuni ini adalah potret hidup bahagia dari nikah muda yang penuh "Sugar and Rainbow". Tanpa drama - drama, tanpa masalah finansial, bahkan selama 5 buku yang udah dipublish, belum pernah ada konflik beda pendapat yang justru sering terjadi kalo kita lihat pasangan muda di real life.
Kenapa mereka berdua bisa sebahagia itu??? Kalau menurut saya itu karena Khan Shiva berasal dari keluarga yang lumayan terpandang. Meskipun bukan dari keluarga bangsawan, tapi ayah dari Khan Shiva juga seorang dokter dan hidupnya terbilang mapan.
Selain itu, masa depan Khan Shiva juga sudah jelas dan hidupnya penuh rencana. Ia sudah bertekad ingin menjadi dokter dan terus bekerja keras untuk mewujudkannya.
Sedangkan Mosh Rati adalah wanita yang selalu mensupport pasangannya. Ia selalu membantu dan menemani Khan Shiva menyelesaikan pekerjaannya. Baik itu mengambilkan air untuk pasien, membantu membungkus obat - obatan, atau bahkan sekedar menemani Khan Shiva mengambil tanaman obat.
Bukan hanya itu, Mosh Rati juga bukan wanita yang malas. Ketika sedang tidak membantu Khan Shiva, ia membantu ibu Khan Shiva menyelesaikan pekerjaan rumah seperti memasak dan bersih - bersih.
Jadi kalau kamu mau nikah muda dan hidup bahagia kaya yang ada di Tenju no Kuni, pertama - tama kamu harus jadi orang yang pekerja keras. Baik itu waktu bekerja secara profesional ataupun dalam hal mengurus rumah tangga.
Cerita Nikah Muda dari Samurai X
Kalau Tenju no Kuni menggambarkan kehidupan nikah muda yang serba bahagia tanpa ada konflik dan kesulitan finansial, Samurai X ini justru menggambarkan kehidupan nikah muda yang berbanding terbalik.
Buat kamu yang belum tahu, di anime ataupun manga Rurouni Kenshin, sebelum Kenhin jadi pengembara ia sudah pernah nikah. Istirnya sekaligus cinta pertamanya bernama Yukishiro Tomoe alias Himura Tomoe. Dan Kenshin menikah di usia 15 tahun.
Fyi, pada masa itu usia 15 tahun di Jepang sudah dianggap usia dewasa walaupun masih tergolong muda. Tradisi ini bernama Genpuku, upacara kedewasaan bagi anak laki - laki.
Sebelumnya, di era Bakumatsu, Kenshin dan Tomoe tinggal di penginapan sekaligus markas Choshu Ishin Shishi. Pada masa itu Kenshin masih berperan sebagai Hitokiri atau bisa dibilang sebagai pembunuh bayaran dari kelompok tersebut dengan tujuan membawa era baru.
Namun setelah kejadian Ikedaya Incident, markas persembunyian tempat ia tinggal dibakar oleh kelompok Shogun. Kejadian ini memaksa Kenshin dan Tomoe pindah ke sebuah desa terpencil dan hidup dalam persembunyian.
Tapi di sinilah hidup Kenshin dan Tomoe sebagai suami - istri dimulai. Di sebuah gubuk kayu tua, tanpa ada pekerjaan, tanpa ada latar belakang keluarga terpandang, dan dengan simpanan harta yang sangat terbatas, mereka berdua berusaha bertahan hidup.
Kalau di versi animenya, Kenshin dan Tomoe bertahan hidup dengan menjadi petani di kebun kecil di depan rumahnya. Sedangkan bila dari versi manga, Kenshin menjadi penjual tanaman obat dengan bermodalkan pengetahuan ketika ia masih kecil.
Tapi intinya, mereka berdua hidup dalam keadaan yang bisa dibilang jauh dari nyaman. Bahkan di salah satu scene-nya, Kenshin mengatakan bahwa seharusnya ia minta maaf kepada ayah Tomoe karena ia tidak bisa memberikan kehidupan yang layak untuk anak perempuannya.
Kalau dipikir, sebenarnya hal ini adalah hal dasar yang harusnya dilakukan oleh semua orang. Ketika upacara pernikahan dilaksanakan atau ketika selesai ijab qobul, ayah dari mempelai perempuan akan menyerahkan semua tanggung jawab dari anaknya kepada sang mempelai pria.
Artinya kini tugas sang mempelai pria untuk memberi kebahagiaan dan hidup yang nyaman untuk istrinya. Tapi, gimana kalau ternyata sang pria belum bisa menyelesaikan tugas tersebut???
Bukannya dalam keadaan seperti itu sang pria harus meminta maaf kepada kedua orang tua sang istri karena belum bisa memberikan kebahagiaan pada anaknya. Sebenarnya menurut saya hal ini sangat mendasar. Tapi kayanya, jarang ada pria yang minta maaf ke orang tua, khususnya ayah, sang istri karena belum bisa memberi kehidupan yang nyaman untuk anaknya.
Apalagi kebanyakan orang yang nikah muda di Indonesia belum punya pekerjaan yang jelas. Kebanyakan masih magang, karyawan kontrak, atau bahkan masih kuliah dan tanpa penghasilan sama sekali.
Walaupun sebenarnya sah - sah saja, selama mereka, khususnya sang pria, adalah seorang pekerja keras dan tekun layaknya Kenshin atau Khan Shiva.
Walaupun sebenarnya sah - sah saja, selama mereka, khususnya sang pria, adalah seorang pekerja keras dan tekun layaknya Kenshin atau Khan Shiva.
Tapi sayangnya, kenyataan tidak seindah fiksi. Pernikahan dini, dimana kondisi mental dan emosi kedua mempelai masih belum stabil, sangat sering mengalami konflik masalah ekonomi dan finansial, bahkan sangat banyak kasus KDRT dari pasangan muda.
Cerita Nikah Muda dari Artis di Indonesia
Lalu bagaimana sama kasus nikah muda di dunia nyata??? Apa semua kasus nikah muda di dunia nyata selalu berakhir KDRT & perceraian???Jawabannya engga juga. Beberapa dari kalian pasti juga punya tetangga, saudara, atau bahkan teman dan orang sekitar yang nikah muda dan tetap harmonis sampai sekarang. Mungkin kakek dan nenek kalian juga jadi salah satu contohnya.
Bahkan di dunia entrainment Indonesia pun banyak artis - artis yang menikah di usia muda dan bisa tetap bahagia hingga saat ini. Salah satunya adalah Natasha Rizki yang nikah waktu usia 19 tahun. Atau istri presenter Imam Darto, Tika, yang juga menikah di usai muda.
Keduanya bisa hidup berkeluarga dengan harmonis dan saling melengkapi satu sama lain. Apa alasannya??? Apa karna mereka artis dan punya banyak harta???
Hmm, ga juga....
Buktinya banyak artis - artis yang nikah muda yang akhirnya cerai. Bahkan ga sedikit yang mengalami KDRT hingga berujung trauma pada buah hatinya.
Perbedaan Nikah Muda Jaman Dulu dan Jaman Sekarang
Bicara soal nikah dini yang dilakukan oleh kakek-nenek dan orang tua kita jaman dulu, kadang hal ini ikut diturunkan kepada kita sebagai anak. Masih banyak orang berpikir bahwa "orang - orang jaman dulu saja bisa bertahan walaupun nikah usia muda, apalagi jaman sekarang".Padahal menurut saya, ada banyak perbedaan antara nikah muda jaman dulu dan jaman sekarang. Misalnya :
Latar Belakang & Alasan
Kebanyakan kasus nikah dini jaman dulu didasari karena perjodohan oleh orang tua. Mengingat pada jaman dulu masih banyak orang yang hidup dalam kondisi ekonomi pas - pasan dan punya banyak anak, mereka menjodohkan anaknya dengan orang terpandang. Meskipun hal ini dilakukan tanpa ada niat menjual atau memanfaatkan.Sedangkan kebanyakan kasus nikah yang ada saat ini kebanyakan karena kecelakan atau hamil di luar nikah. Artinya, belum ada kesiapan mental yang matang antara kedua belah pihak sebelum mengikat janji. Jadi bisa dibilang, mereka hanya menikah untuk sekedar mengalihkan perhatian atau semacamnya. Tapi bukan berarti juga nikah karena kecelakaan ini buruk, selama kalian siap secara mental dan finansial.
Mental & Pola Pikir
Bicara soal mental, kondisi pola pikir dan kesiapan mental orang jaman dulu dan jaman sekarang pun jauh berbeda. Bila kalian pernah lihat foto orang tua masing - masing di masa muda, Pasti muka orang tua kalian di masa SMP atau SMA terlihat jauh lebih tua dari pada anak SMP jaman sekarang.Tapi ternyata, kondisi ini bukan hanya mempengaruhi fisik saja. Kondisi mental anak muda jaman dulu pun jauh lebih matang dari anak sekarang. Salah satu contohnya seperti yang disebutkan tadi, yaitu Genpukku.
Pada jaman dulu, anak laki - laki usia 15 tahun sudah dianggap dewasa secara fisik dan mental. Sehingga di Jepang, mereka sudah bisa mengabdi dan turun ke medan perang.
Sedangkan anak usia 15 tahun jaman sekarang kemungkinan besar masih harus sekolah dan tidak bisa bertahan hidup sendiri tanpa orang tua/wali - nya. Bahkan di usia 19 hingga 23 tahun saat ini pun, masih banyak orang yang belum matang secara mental.
Sehingga bila dipaksakan untuk menikah, hubungannya justru akan dipenuhi konflik karena tidak bisa menerima pendapat satu sama lain.
Faktor Alam
Perbedaan nikah muda jaman dulu dan jaman sekarang yang terakhir ini saya sebut dengan faktor alam atau faktor eksternal. Kalau kalian semua perhatikan, hidup di jaman dulu bisa dibilang lebih mudah secara berkelompok. Sedangkan hidup jaman sekarang itu lebih sulit dan kebanyakan secara individual.Mengapa saya bisa bilang lebih mudah? Karena meskipun jaman dulu teknologi belum secanggih sekarang dan lapangan kerja masih sama terbatasnya, sumber daya alam masih melimpah ruah. Masih banyak ikan di sungai, makanan pokok seperti singkong dan umbi - umbian masih bisa ditanam sendiri dan gaya hidup masyarakat masih saling membantu satu sama lain.
Bahkan tanpa uang fisik pun kita masih bisa makan sehari - hari berkat hasil tanaman, memancing ikan atau berburu di hutan.
Sedangkan sekarang? Gaya hidup masyarakat semakin tinggi, tidak luput pula kebutuhan ekonomi yang terus melonjak. Meskipun teknologi sudah canggih dan banyak lapangan kerja, namun hidup masyarakat jadi semakin individual. Sehingga tuntutan hidup di era modern ini berkali - kali lebih berat dibanding jaman dulu.
Tak heran kebanyakan masyarakat di kota - kota besar memilih menunda nikah selama kondisi finansial mereka belum stabil.
3 Hal Yang Wajib Dipertimbangkan Sebelum Menikah Dini
Nikah muda tidak selamanya menjadi hal yang buruk dan berujung perceraian, selama kalian mempersiapkan semuanya matang - matang.Tapi apa saja yang harus dipersiapkan sebelum nikah muda???
Nah, inilah satu - satunya bagian informatif dalam artikel ini, yaitu hal - hal yang perlu disiapkan sebelum nikah muda.
1. Kesiapan Mental
Kalau kalian pernah liat ada teman yang udah nikah tapi suka share masalah atau aibnya di medsos. itu adalah bentuk kurang siapnya mental menghadapi pernikahan. Karna memang ga akan ada kehidupan pernikahan tanpa masalah.Kesiapan mental di sini dimenentukan gimana kalian menghadapi masalah - masalah ini. Apa kalian bakal nangis dan depresi? Apa kalian bakal marah dan diluar kontrol? Atau kalian akan berkepala dingin dan mendengarkan pendapat dari pasangan?
Semua itu ditentukan dari seberapa siap mental kalian.
2. Finansial
Berikutnya, sudah pasti kalian wajib memikirkan masalah finansial sebelum menikah, khususnya bila kalian laki - laki yang ingin membahagiakan istrinya.Perlu diingat, siap finansial bukan berarti kalian harus kaya raya dan punya gaji di atas UMR. Siap secara finansial disini maksudnya adalah minimal punya tabungan dan bisa mengatur keuangan dengan baik.
Mengurangi gaya hidup konsumtif juga menjadi salah satu cara mempersiapkan finansial sebelum menikah. Karena nantinya, akan makin banyak pengeluaran yang dibutuhkan setelah menikah.
3. Keluarga
Banyak orang berpendapat bahwa pernikahan bukan cuma tentang mempersatukan dua insan saja. Namun juga mempersatukan dua keluarga, dengan dua pola pikir dan kebiasaan berbeda, dua budaya berbeda, dan dua perilaku yang berbeda.Jadi selain menerima pasangan, kalian juga perlu saling menerima keluarga masing - masing.
Itulah isi pikiran saya soal nikah muda. Udah pasti kebanyakan isinya cuma rant dan tulisan ga jelas. Tapi semoga artikel ini bisa membantu kalian membentuk cara pandang baru tentang pernikahan dini.
2:48 AM
Tags :
Anime & Manga
,
Sosial
Subscribe by Email
Follow Updates Articles from This Blog via Email
No Comments